Kamis, 22 Januari 2015

Tidur Siang Dapat Meningkatkan Kecerdasan Anak Sejak Usia Dini



Disadari atau tidak, tidur siang saat ini menjadi aktivitas yang jarang dilakukan oleh buah hati Anda. Salah satu penyebabnya adalah padatnya aktivitas harian mereka. Tak jarang saat di usia dini, seorang anak harus menjalani kegiatan sekolah dengan sistem full day school yang menyita waktu istirahat siang mereka. 

Banyak orang tua beranggapan bahwa aktivitas ini akan membuat mereka menjadi lebih cerdas dan mencetaknya menjadi anak yang suka bekerja keras. Namun nampaknya hal ini merupakan sesuatu yang keliru.

Sebab dilansir dari dailymail.co.uk, tidur siang mampu menjadi kunci bagi peningkatan kecerdasan anak dan mempertajam memori mereka. "Dahulu, tidur siang berfungsi sebagai pendukung untuk meningkatkan perkembangan fisik dan mental buah hati. Saat ini para peneliti menemukan bahwa anak yang rutin tidur siang memiliki peningkatan memori yang signifikan yang akan membantu mereka untuk mengingat hal baru yang mereka pelajari," ujar Dr Jane Herbert, peneliti dari University of Sheffield's. 

"Penelitian ini kami temukan setelah mempelajari 216 anak dengan usia balita hingga pra sekolah. Mereka yang rutin untuk tidur siang setidaknya 30 menit dalam sehari mampu mengingat dengan baik hal yang baru diajarkan," terangnya. "Sejauh ini kami menduga bahwa saat tidur siang, terjadi penyegaran sel otak yang membuat buah hati Anda lebih mudah dalam mengolah informasi dan menyimpannya di memori."

Sumber: http://www.merdeka.com/

Ternyata bukan mitos, Jika Hujan-hujanan Bisa bikin Pilek!



Di tengah musim hujan seperti ini, tentunya Anda pasti pernah mengalami satu kejadian yang mengharuskan Anda untuk hujan-hujanan. Banyak pendapat atau bahkan mitos yang menyebutkan bahwa hujan-hujanan mampu membuat Anda terserang flu, demam, dan meriang. Nyatanya, seperti dilansir dari dailymail.co.uk, hal tersebut bukanlah mitos.

Penelitian yang dilakukan di Yale University ini menemukan bahwa hujan dan udara lembab akan meningkatkan jumlah dan kekebalan virus. Saat virus masuk ke dalam hidung, maka sistem kekebalan Anda yang sedang tidak fit mampu membuat Anda flu dan demam.

"Udara dingin yang membuat suhu tubuh Anda menurun saat hujan-hujanan mampu menjadi tempat favorit bagi para kuman penyakit untuk berkembang. Itulah sebabnya tidak jarang Anda menemukan banyak orang yang kemudian terserang pilek di musim hujan," terang penelitian ini. "Untuk mencegah agar kesehatan tubuh Anda tidak tumbang, tentu saja Anda harus memiliki sistem kekebalan tubuh tinggi. Makan makanan sehat serta tidur cukup mampu menjadi penangkalnya."

Sumber: http://www.merdeka.com/

Makanan Yang Sudah Jatuh Jangan Dikonsumsi!



Ada begitu banyak mitos kesehatan yang berkembang di masyarakat. Dan sayangnya, Anda hanya memiliki sedikit pengetahuan tentang kebenarannya. Salah satu jenis mitos yang paling terkenal adalah jangan mengonsumsi makanan yang sudah jatuh. Sebab makanan tersebut mampu mengandung bakteri berbahaya untuk kesehatan tubuh.

Seperti dilansir dari dailymail.co.uk, nampaknya anggapan tersebut tidaklah salah. Sebab para peneliti dari Aston University telah meneliti makanan yang baru saja jatuh di lantai dan menemukan bahwa makanan tersebut mengandung bakteri E. coli dan staphylococcus aureus.

"Anda tidak akan pernah tahu jenis bakteri apa yang ada di lantai yang Anda pijak. Anda juga tidak tahu kuman apa yang bersembunyi di karpet yang setiap hari Anda gunakan. Penelitian ini menemukan bahwa makanan yang telah jatuh di lantai hanya membutuhkan waktu 3-30 detik untuk dihinggapi kuman dan bakteri. Semua jenis bakteri ini mengandung potensi untuk menimbulkan gangguan kesehatan seperti diare, pusing, maupun demam," terang penelitian ini. "Jenis lantai pun juga memiliki pengaruh akan jenis kuman yang tersembunyi. Salah satu contohnya adalah kuman lebih suka bersembunyi di karpet Anda dan lantai memiliki daya transfer bakteri yang paling cepat."

Jadi, apakah Anda masih berpikiran bahwa makanan yang jatuh terlihat aman untuk kesehatan Anda? Coba pikirkan lagi!

Sumber: http://www.merdeka.com/

Hindarilah 6 Hal Ini Agar Bayi Tak Lahir Cacat!



Kelahiran seorang bayi dengan kondisi cacat memang tidak dapat dicegah. Sejumlah kondisi seperti ini pun dapat terjadi sebelum seorang wanita mengetahui bahwa dia positif hamil.  Maka itu, sedini mungkin seorang wanita dianjurkan untuk menjalani pola hidup sehat, jauh-jauh hari sebelum memutuskan untuk menikah.

Bila Anda adalah calon orangtua yang menginginkan anak yang ada di dalam kandungan terlahir dalam kondisi sehat, ikuti sejumlah cara di bawah ini seperti dikutip Health Me Up, Selasa (20/1/2015)

1. Asam folat setiap hari

Asam folat mencegah terjadinya kerusakan pada otak dan sumsum tulang belakang. Asam folat dapat menurunkan risiko kelahiran cacat seperti bimbing sumbing dan cacat jantung. Bahkan asam folat juga dapat mengurangi risiko pre-eklampsia.

Sumber asam folat dapat dengan mudah ditemukan di dalam sayuran berdaun hijau, kacang-kacangan dan sereal. Jika Anda merencanakan kehamilan, usahakan untuk memasukan 400 mcg asam folat setiap hari.

2. Berhenti merokok

Merokok selama kehamilan dapat mengakibatkan kelahiran prematur, dan bibir sumbing, bahkan kematian bayi. Tidak hanya perokok aktif, perokok pasif pun akan mengalami hal yang hampir serupa.

3. Vaksinasi

Sejumlah vaksinasi yang aman akan direkomendasikan di masa kehamilan. Dengan vaksinasi, dapat melindungi ibu dari infeksi penyebab kelahiran cacat. Dengan vaksinasi, bayi yang lahir akan dalam kieadaan sehat.

4. Hindari alkohol

Alkohol dalam darah akan diteruskan ke bayi melalui tali pusat. Alasan ini yang membuat ibu hamil menjauhi alkohol. Apa pun jenisnya, jangan pernah meminum segelas anggur selama kehamilan.

5. Lindungi diri dari infeksi

Beberapa infeksi selama kehamilan dapat membahayakan janin dan akan membuat bayi lahir dalam keadaan cacat. Cegalah infeksi dengan mencuci tangan menggunakan sabun secara teratur, masaklah daging sampai benar-benar matang, dan jagalah kebersihan tubuh secara menyeluruh.

6. Konsultasi dengan dokter

Penting bagi seorang wanita yang sedang mengandung untuk merencanakan pemeriksaan secara rutin ke dokter kandung. Dengan cara ini, Anda akan mengetahui bagaimana kondisi dari bayi yang terdapat di dalam kandungan Anda.

Sumber: http://health.liputan6.com/

Anak Yang Dekat Ayah Lebih Cerdas, Pintar Bergaul, Masa Depan Cerah


Mengasuh anak yang berperilaku baik dan berprestasi, bukan hanya membutuhkan peran dan waktu yang diberikan oleh ibu, pengaruh dari figur seorang ayah dalam membimbing anak juga merupakan kunci utama dalam face tumbuh kembang anak. Sebuah studi bahkan menyatakan bahwa kedekatan ayah pada anaknya dapat mendongkrak kecerdasan dan kesuksesan si kecil di masa depan. 
Selama empat dekade penelitian dan ratusan penelitian telah membuktikan, ayah yang ikut membantu ibu mengasuh, menjaga, dan membesarkan anak memiliki pengaruh signifikan terhadap prestasi sekolah anak. Selain itu, kehadiran ayah juga menentukan perkembangan pribadi serta karakter anak dalam lingkungan sosial.


Sebuah tinjauan studi yang dilakukan oleh  Father Involvement Research Alliace menunjukkan bahwa bayi yang dekat dengan ayah cenderung memiliki emosi yang stabil, saat dewasa lebih percaya diri, dan bersemangat dalam mengeksplorasi potensi diri untuk merealisasikan ide serta impian. Kemudian, dalam lingkungan pergaulan, anak yang dekat dengan ayah cenderung lebih mudah bersosialisasi dan memiliki banyak teman karena dianggap menyenangkan.
Lalu, fakta lain yang perlu dipertimbangkan oleh para ayah agar lebih dekat dengan sang buah hati adalah anak berusia tiga tahun yang memiliki huhungan baik serta hangat dengan ayah memiliki kemampuan memecahkan masalah dan IQ lebih tinggi dari teman seusianya.